www.gitaralfian.co.cc »

Minggu, 30 Maret 2008

SEJARAH MUSIK ISLAM

Menurut catatan sejarah (A. Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam), Pengaruh Islam dalam
perkembangan musik dunia cukup besar. Di waktu itu ada 2 jenis musik: vokal dan musik
instrumen.

Musik vokal melahirkan :qit'a (fragmen); ghazal (lagu cinta) dan mawl (lagu tentang
keindahan)

Musik instrumen membuat terciptanya qasaba (nay), tabla (drum), duff (tamborin) dan
qasa (cymbal)

Peradaban Islam masuk di Eropa melalui Spanyol dan Balkan, telah mempengaruhi
perkembangan musik di Barat. Pada abad ke 8 misalnya, seorang pendeta Kristen, St
Medrad Evangel, mencoba memasukan unsur musik Islam ke dalam musik gereja. Seabad
kemudian masyarakat barat di spanyol mulai mengenal ritme dan metrum (pergantian naik
turunnya suara secara teratur yang berasal dari Al Farabi abad 12), kemudian kaum
birokrat Spanyol yang beragama Kristen mengembangkan jenis musik vokal
troubadaour-musik yang dimainkan secara solo yang kemudian menjadi embrio folklore
atau musik rakyat.



BEBERAPA TOKOH MUSIK ISLAM



1. Kemudian musik Arab mencerap unsur-unsur musik dari Persia dan Roma. Salah satu
tokohnya adalah Said Ibnu Mashaj -Mekkah.

2. Penulis teori musik yang pertama di zaman Islam adalah Sulaiman (765) yang
belakangan juga mempengaruhi pemusik Eropa.

3. Khalil bin Ahmad (wafat 791) orang pertama di zaman Islam yang memperkenalkan teori
menuliskan irama musik dengan not balok.

4. Yahya bin Mansur Al-Mausuly, menulis teori musik, terutama not huruf dan teori
dansa.

5. Ishak bin Ibrahim al Mausuly (wafat 850), berhasil memperbaiki musik Arab di zaman
Jahiliah dengan sistem baru. Berkat kepiawaiannya, penulis kitab "Kitabul ilhan
Ghanam" (Buku Not dan Irama) itu kemudian mendapatkan julukan "Imamul Mughiyah","Raja
Penyanyi"

6. Hunia bin Ishak (873), berhasil menyalin sejumalh teori musik karangan dua filsuf
Yunani, Plato dan Aristoteles,"Problemata dan De Anima" . Ia juga menerjemahkan De
Voce" karya Galen.

7. Filsuf besar al-Kindi (874) telah menulis tujuh buku tentang musik.

8. Tsabit ibnu Qurra (901), Muhammad ibnu Zakaria ar Razi (929) dan Qusta ibnu Luqa
(932)

9. Al Farabi, ia adalah musisi yang handal dan teoritikus musik yang hebat,
karya-karyanya banyak mempengaruhi perkembangan musik Barat.



Rasanya kalau membaca sejarah di atas beserta tokoh2 islamnya, kita jadi menyadari,
bahwa Sejarah kita yang sekarang ini sebenarnya terputus, atau sengaja di putus.



Dan itu bisa dimaklumi sebab ketika Baghdad di hancurkan oleh Hulagu Khan, maka
seluruh peninggalan2 Islam, Kitab2 ilmu yang dikembangkan oleh umat Islam, di
hancurkan dan di tenggelamkan di sungai Tigris, sampai air sungainya menghitam karena
lunturan tintanya.



Atau ketika keilmuan Islam berkembang lagi di Cordova, maka kemudian Spanyol /
Andalusia di kuasai oleh orang-orang Nasrani lagi, kembali lagi dilakukan "pemutusan
Sejarah" dan sampai sekarang ini sehingga kita merasa bahwa orang-orang dari Baratlah
sebagai sumber ilmu, sumber filsafat, sumber pengetahuan,dll termasuk sumber asalnya
segala macam alat musik dan ilmu musiknya pula..



DI INDONESIA



Zaman Wali sanga, musik dimanfaatkan untuk dakwah. Mereka menciptakan Macapat (puisi
jawa yang dilagukan), Dandanggula, Maskumambang, Pangkur, Sinom, Asmaradhana,.

Termasuk lagu ilir-ilir (ciptaan Sunan Kalijogo), juga lagu-lagu ciptaan dari Pangeran
Wijil I (turunan sunan kalijogo) yang meneruskan beliau sebagai seorang Pujangga.Tak
ketinggalan salah seorang guru Sunan Kalijogo yakni Sunan Bonang, yang namanya
diabadikan sebagai salah satu nama alat musik gamelan (Bonang)

Wali sanga pula yang merakit instrumen gamelan jawa lengkap dengan komposisi musiknya.



Atau mungkin anda ingat dengan beduk ketika seseorang itu mau adzan?

Adakah itu ada di jaman Rasulullah saw ?

ataukah itu adanya hanya di Indonesia ini saja ?

sejak kapan adanya beduk yang membawa nada-nada tertentu itu.?

tak.tak..taktaktakta....dung..dung...dungdungdung...he..he..



Dan kalau kita telusuri sejarah pendidikan agama Islam di Indonesia ini, maka kita
akan tahu, di pesantren-pesantren sebelum era intervensi materi dari pemerintah,

istilah kita pesantren tradisional, maka kitapun mengenal pembelajaran kepada para
santri-santri itu melalui syair-syair yang dilagukan untuk lebih memudahkan hafalah
bagi mereka.(nadhom-nadhom)



Ada nadhom jaljalut sughro,

ada nadhom jaljalut kubro,

ada nadhom minhajul asfiya'

ada nadhom sholawat nabi, dll



Ingatkah kita cara menghafal sifat-sifat Allah ketika tahun 1975 an ? mereka
mengajarkan menghafal dengan dilagukan, dan itu sangat memudahkan bagi kita yang
diajari...



Kemudian di masa sekarang ini, mulailah warna musik tidak lagi menjadi batasan bagi
seseorang untuk berkarya dan memuja Tuhannya, serta seringkali menjadi sarana dakwah
yang "halus" yang kadang terselubung.

Jenis musiknya mulai gambus, musik Melayu, kasidah dan mulai juga sudah cukup lama,
irama dangdut (Rhoma Irama), pop (Bimbo, Novia Kolopaking,dll), rock (Dewa), klasik,
jazz, nasyid, musik tradisinal-modern (Kyai Kanjeng dan Ki Ageng Ganjur-Emha Ainun),
termasuk orkestra (Dwiki Dharmawan dan Hadad Alwi)



Tuhan sudah menganugerahkan kepada manusia telinga sebagai alat, dan Pendengaran
sebagai sifatnya...

dan bukankah Nabi Bersabda "Allohul Jamal Yuhibbul jamil" ?

"Alloh itu Maha indah dan Cinta kepada keindahan" ?



lalu, tidak sadarkan kita bahwa lagu-lagu dan irama-irama itu selalu kita dengarkan
disetiap saatnya?

baik itu kita mau maupun tidak mau, baik itu kita suka maupun tidak suka..

irama-irama kipas angin yang berputar,

nada-nada angin yang berhembus sepoi-sepoi,

suara-suara langkah-langkah kaki yang membawa not-not sendiri....



semoga kita termasuk orang yang bisa mendengarkan percikan keindahan ilahi..