Prosedur Berkarya
Dalam bidang penciptaan karya musik, biasanya dibutuhkan selera dan kemampuan musikal yang baik. Namun demikian, musikalitas seseorang belum cukup memberikan jaminan adanya bakat untuk mencipta. Setiap bakat dapat diasah dengan mengaplikasikan ilmu yang dipelajari.
Pengalaman membuktikan bahwa ada seseorang yang belajar permainan instrumen. Kemudian karena merasa kurang cocok, ia pindah kebidang komposisi yang ternyata hasil komposisinya sangat bagus. Kecenderungan seperti ini disebut disposisi.
Oleh karena itu, suatu proses keberhasilan dan kesesuaian suatu ilmu setidaknya diterapkan dengan praktik. Praktik yang perlu dilakukan pada komposisi sebuah karya adalah antara lain dengan menerapkan sistem sebagai berikut.
1. Menciptakan Melodi Lagu.
Sebuah nada dapat tersusun antara lain dengan menerapkan sistem ilmu bentuk musik diatas. Penyusunan nada tersebut disesuaikan dengan suasana yang dibayangkan. Misal menciptakan sebuah lagu berjudul Kereta Api. Melodi yang terjalin tentu akan bergerak mengikuti imajinasi terhadap gerak kerata api. Melodi juga diikuti pula dengan tempo dan ritme yang mencerminkan suasana tersebut. Berikut ini merupakan contoh sederhana dari ide lagu kereta api:
2. Menciptakan Syair Lagu
Syair lagu merupakan ekspresi jiwa atau perasaan dari penciptanya. Seperti halnya sebuah melodi, syair lagu di buat melalui proses berimajinasi. Jika membayangkan tentang sebuah kereta api, maka syairnya juga bercerita tentang kereta api. Dengan demikian, pembuatan syair juga persis seperti pembuatan melodi. Hanya saja, untuk syair media yang digunakan adalah kata-kata.
Berikut ini contoh sederhana dari melodi lagu kereta api:
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Buatlah satu bait frase dengan tema / judul Kupu-Kupu meliputi frase anteseden yang kemudian dilanjutkan dengan frase konsekwen satu periode.