www.gitaralfian.co.cc »

Jumat, 29 Agustus 2008

Instrumen Gesek


c. Biola


Photobucket







Photobucket



Nada dasar dawai biola



Biola adalah sebuah alat musik gesek berdawai yang memiliki empat senar yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah g dan biola memiliki nada tertinggi di antara keluarga biola, yaitu viola, cello dan contrabass.


Alat musik gesek berdawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Notasi musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis dengan kunci G. Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional.


Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola biasa hanya disebut pemain biola, belum ada istilah khusus untuk hal tersebut. Hanya saja secara bahasa Inggris sering disebut Violist. Orang yang membuat atau membetulkan alat musik berdawai disebut luthier.


Alat musik yang termasuk di dalam keluarga biola dimulai di Italia pada abad ke-17. Keluarga tersebut beranggotakan empat instrumen, biola, viola, cello, dan bass. Kumpulan alat musik ini tergolong sebagai alat musik gesek atau alat musik berdawai yang dimainkan dengan digesek.


Bagian-bagian biola



Photobucket


Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, batang penghubung, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)


Badan biola


Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.


Permukaan atas


Umumnya bagian biola ini dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Lubang suara tersebut mempengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai "lubang nafas" biola pada saat udara beresonasi di dalamnya.


Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.


Bagian belakang dan samping


Bagian-bagian biola ini dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri.


Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.


Leher biola


Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama.


Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.


d. Cello






Photobucket


Rentang Nada yang dihasilkan


Violoncello, yang hampir selalu disingkat menjadi cello (pengucapan dalam bahasa Indonesia sama, yaitu célo), adalah sebuah alat musik gesek dan anggota dari keluarga biola. Orang yang memainkan cello disebut cellis. Cello adalah alat musik yang populer dalam banyak segi: sebagai instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga sebagai fondasi dalam suara orkestra modern.


Deskripsi


Nama cello adalah singkatan dari kata dalam bahasa Italia violoncello, yang berarti "violone kecil". Violone adalah sebuah instrumen yang kuno, sebuah viol besar, yang mirip dengan bass modern.


Cello paling erat terkait dengan musik klasik Eropa. Ia adalah bagian dari orkestra standar dan memberikan suara bas dalam sebuah kuartet gesek, serta bagian dari banyak kelompok musik kamar. Sejumlah besar concerto dan sonata telah digubah untuknya. Alat musik ini kurang lazim dalam musik pop, namun kadang-kadang ditampilkan dalam rekaman-rekaman pop dan rock. Rekaman-rekaman di dalam genre Avant Garde telah menghidupkan kembali keluwesan alat musik ini. Contohnya adalah Night of the Four Moons oleh George Crumb.


Konstruksi Cello


Ukuran cello lebih besar daripada biola atau viola namun lebih kecil daripada bass. Seperti anggota-anggota lainnya dari keluarga biola, cello mempunyai empat dawai. Dawai-dawainya biasanya ditala pada nada (dari tinggi ke rendah) A, D, G, dan C (A3, D3, G2, dan C2 dalam notasi tala ilmiah). Cello seperti viola namun satu oktaf lebih rendah, dan satu seperlima oktaf lebih rendah daripada biola (lihat #Penalaan dan rentangan).


Cello dimainkan dalam posisi berdiri di antara kedua kaki si pemusik yang duduk, dan ditegakkan pada sepotong metal yang disebut endpin. Si pemain menggesekkan penggeseknya dalam posisi horisontal melintang di dawai.


Cello adalah sebuah instrumen yang rumit yang terdiri atas banyak bagian. Meskipun pada umumnya dia dibuat ari kayu, beberapa bagiannya dapat dibuat dari baja atau logam-logamlainnya dan/atau bahan komposit. Dawai-dawai modern dibuat dari baja, usus, nilon atau bahan-bahan inti sintetis lainnya, yang dilapisi dengan berbagai gulungan logam.


PhotobucketBadan


Kerangka utama cello biasanya dibuat dari kayu, meskipun beberapa cello modern dibuat dari bahan serat karbon. Sebuah cello tradisional biasanya mempunyai bahan atas dari kayu spruce, dengan maple untuk bagian belakang, sisi, dan lehernya, Kayu-kayu yang lain, seperti poplar atau willow, kadang-kadang digunakan untuk bagian belakang atau sisinya. Cello yang lebih murah seringkali bagian atas dan belakangnya dibuat dari kayu lapis.


Ukuran


Cello-cello berukuran standar disebut "ukuran penuh". Namun ada pula cello dengan ukuran-ukuran yang lebih kecil, dari yang 'tujuh-perdelapan" dan "tiga-perempat" hingga "seperenambelas". Cello yang berukuran lebih kecil sama saja dengan cello-cello standar dalam konstruksi, rentangan nada, dan penggunaannya, namun diperkecil ukurannya untuk memudahkan anak-anak dan orang dewasa yang lebih pendek tubuhnya. Cello yang berukuran "setengah" sebetulnya bukan setengah dari yang 'ukuran penuh", melainkan hanya lebih kecil sedikit. Demikian pula dengan ukuran-ukuran lainnya.


Banyak cellis lebih kecil tubuhnya lebih suka memainkan cello "tujuh-perdelapan" karena rentangan tangan dalam posisi-posisi yang lebih bawah tidak terlalu sulit. Meskipun jarang, cello-cello yang lebih besar daripada yang "ukuran penuh" (empat-perempat) juga ada. Cellis yang ukuran tangannya besar mungkin lebih menyukai cello yang lebih besar ini. Cello-cello yagn dibuat oleh para empu dari abad ke-17 dan 18 (mis. Stradivarius dan Guarneri) cenderung sedikit lebih kecil daripada apa yang kini dianggap ukuran penuh.